ASESMEN
KINERJA
A. Pengertian Asesmen
Kinerja
·
Asesmen kinerja
merupakan suatu asesmen yang menitik beratkan kepada proses.
·
Asesmen kinerja dalah penilaian belajar siswa yang
meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali bentuk
pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, atau jawaban singkat
·
Asesmen kinerja adalah
asesmen yang memberi kesempatan siswa menunjukkan kinerja, bukan menjawab atau
memilih jawaban dari sederetan kemungkinan jawaban yang sudah tersedia.
·
Asesmen kinerja adalah
penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa
sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah
laku, atau interaksi siswa (Depdiknas, 2004).
Asesmen kinerja menuntut siswa
untuk aktif karena yang dinilai bukan hanya produk tetapi yang lebih penting
adalah keterampilan yang mereka punya.
Berdasarkan
cara melaksanakannya , dapat dikelompokkan menjadi :
a)
Asesmen
kinerja klasikal digunakan untuk mengakses kinerja siswa secara keseluruhan
dalam satu kelas keseluruhan
b)
Asesmen
Kinerja Kelompok untuk mengakases kerja siswa secara kelompok.
c)
Asesmen
Kinerja Individu untuk mengakases kerja siswa secara individu.
B.
Tujuan Asesmen Kinerja
Performance
assessment bertujuan untuk mengetahui seberapa
baik subyek belajar telah mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya
sesuai dengan sasaran pembelajaran yang telah ditentukan dan berfokus pada
penilaian secara langsung yakni dalam arti langsung dari kinerja atau apa yang
ditampilkan oleh peserta didik, berlangsung kontinyu, dengan
mengkaitkannya dengan berbagai permasalahan nyata yang dihadapi peserta
didik.
C. Kriteria
Penilaian Asesmen Kinerja
Untuk
mengetahui apakah penilaian kinerja (performance assessment) dapat
dianggap berkualitas atau tidak, terdapat tujuh kriteria yang perlu
diperhatikan oleh evaluator. Ketujuh kriteria ini sebagaimana diungkap oleh
Popham (1995) yaitu:
a)
Generability : apakah
kinerja peserta tes (students performance) dalam melakukan tugas yang
diberikan tersebut sudah memadai untuk digeneralisasikan kepada tugas-tugas
lain? Semakin dapat digeneralisasikan tugas-tugas yang diberikan dalam rangka
penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment)
tersebut, dalam artian semakin dapat dibandingkan dengan tugas yang lainnya
maka semakin baik tugas tersebut. Hal ini terutama dalam kondisi bila peserta
tes diberikan tugas-tugas dalam penilaian keterampilan (performance
assessment) yang berlainan.
b)
Authenticity: apakah tugas
yang diberikan tersebut sudah serupa dengan apa yang sering dihadapinya dalam
praktek kehidupan sehari-hari?
c)
Multiple foci: apakah tugas
yang diberikan kepada peserta tes sudah mengukur lebih dari satu
kemampuan-kemampuan yang diinginkan (more than one instructional outcomes)
d)
Teachability: apakah tugas
yang diberikan merupakan tugas yang hasilnya semakin baik karena adanya usaha
mengajar guru di kelas? Jadi tugas yang diberikan dalam penilaian keterampilan
atau penilaian kinerja (performance assessment) adalah tugas-tugas yang
relevan dengan yang dapat diajarkan guru di dalam kelas.
e)
Fairness: apakah tugas
yang diberikan sudah adil (fair) untuk semua peserta tes. Jadi
tugas-tugas tersebut harus sudah dipikirkan tidak ”bias” untuk semua kelompok
jenis kelamin, suku bangsa, agama, atau status sosial ekonomi.
f)
Feasibility: apakah
tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian keterampilan atau penilaian kinerja
(performance assessment) memang relevan untuk dapat dilaksanakan
mengingat faktor-faktor seperti biaya, ruangan (tempat), waktu, atau
peralatannya?
g)
Scorability: apakah tugas
yang diberikan nanti dapat diskor dengan akurat dan reliabel? Karena memang
salah satu yang sensitif dari penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance
assessment) adalah penskorannya.
ASESMEN
PORTOFOLIO
A. Pengertian Asesmen Portofolio
Asesmen portofolio merupakan
asesmen otentik yang menggambarkan kemajuan belaja siswa dengan bukti-bukti
yang diseleksi bersama oleh siswa dan guru, mendokumentasikan
kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu mengetahui bagian-bagian yang perlu
diperbaiki, membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar sehingga mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.
B. Prinsip Asesmen
Portofolio
Berbeda dengan penilaian lainnya, keterlibatan peserta
didik dalam penilaian portofolio merupakan sesuatu yang harus dikerjakan. Ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan
penilaian portofolio, diantaranya adalah:
a)
Saling percaya,
b)
Kerahasiaan bersama,
c)
Milik bersama,
d)
Kepuasan dan kesesuaian,
e)
Penciptaan budaya mengajar,
f)
Refleksi bersama,
g)
Proses dan hasil.
C. Fungsi Asesmen
Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan
hasil pekerjaan peserta didik, tetapi merupakan sumber informasi untuk guru dan
peserta didik.Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan
peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu, serta pertumbuhan
kemampuan peserta didik.
Hal ini nampak pada ciri-ciri portofolio yaitu:
1)
Disusun oleh siswa, artinya semua
berkas hasil kerja / karya siswa didokumentasikan siswa itu sendiri,
2)
Portofolio memberikan secara rinci latar
pengalaman hasil belajar yang jelas sehingga tidak diperlukan lagi informasi
tambahan,
3)
Portofolio disusun terdiri dari:
a)
Biodata,
b)
Paparan umum mengenai
persepsi siswa tentang tujuan belajar yang ingin dicapainya, serta upaya-upaya
yang telah dan akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut,
c)
Rincian kronologi proses
pengalaman belajar atau kinerja yang telah dilaluinya,
d)
Rincian pengalaman belajar (kinerja)
yang secara eksplisit dikaitkan dengan butir-butir HPMB yang telah diperoleh,
baik yang bersifat konseptual maupun terapan,
e)
Lampiran bukti-bukti yang relevan.
Dopham, Ross dan Faichney, mengemukakan lebih rinci tentang ciri-ciri
portofolio yaitu:
1)
Ada keterlibatan langsung hasil kerja/karya
siswa secara nyata,
2)
Mengumpulkan beberapa hasil kerja/karya yang
terbaik.
3)
Mengumpulkan dan menyimpan hasil
kerja siswa,
4)
Memilih kriteria untuk menilai
portofolio hasil kerja siswa,
5)
Mengharuskan siswa untuk menilai
sirinya sendiri secara terus menerus berdasarkan hasil portofolionya,
6)
Menentukan waktu untuk membahas
portofolio,
7)
Melibatkan orang tua dalam proses
penilaian portofolio.
Dari uraian tersebut tampak tiga hal yang menjadi ciri utama portofolio
yaitu:
1)
Adanya nilai kejujuran yang dimiliki
oleh siswa dalam menentukan sesuatu yang terbaik,
2)
Terdapat alokasi waktu yang jelas dan
manusiawi,
3)
Menjadikan penghubung yang sangat
berarti bagi guru, siswa dan orang tua/masyarakat.
Dalam penilaian portofolio, mengharuskan peserta didik
untuk mengkoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka.Karena itu portofolio
dapat dijadikan sebagai salah satu alat penilaian autentik (authentic
assessment). Asesmen autentik sebagai salah satu hasil dari pendekatan dari
asesmen dapat dijadikan alternatif solusi dalam menilai perkembangan belajar
siswa secara lebih komprehensif dan objektif mengingat asesmen autentik yang
lebih menekankan pada pengembangan alat asesmen yang lebih secara akurat
mencerminkan dan mengukur apa yang kita nilai dalam pendidikan.
D. Tujuan dan Manfaat Asesmen Portofolio
Tujuan digunakannya portofolio dalam proses penilaian
adalah untukmengumpulkan informasi secara apa adanya
tentang hasil belajar siswa, pengetahuan, dan sikapnya secara nyata.
Dikemukakan pula oleh Ross, bahwa portofolio bertujuan
mendokumentasikan berkas-berkas bukti kemajuan belajar secara lengkap.
Nitko, mengungkapkan bahwa portofolio bertujuan untuk
mengkoleksi bukti perkembangan dari kemajuan belajar siswa sebagai bahan untuk
memberikan konstribusi terhadap penilaian yang sesungguhnya.
Pendapat dan pernyataan di atas, dapat disimpulkan
bahwa portofolio digunakan dengan tujuan untuk mendokumentasikan berkas-berkas
pada proses dan hasil belajar siswa atau merupakan berkas-berkas hasil
kerja/hasil karya siswa secara nyata dan autentik dapat dijadikan sebagai dasar
penilaian perkembangan dan kemajuan belajar siswa.
Manfaat yang dapat dirasakan sebagai dampak penggunaan
portofolio dalam penilaian adalah:
- Penilaian
portofolio dapat memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan kemampuan
siswa. Artinya melalui penilaian portofolio, informasi yang didapatkan bukan
hanya sekedar pengetahuan saja, akan tetapi juga sikap dan ketrampilan,
- Penilaian portofolio merupakan
penilaian autentik, artinya penilaian portofolio memberikan gambaran nyata
tentang kemampuan siswa yang sesungguhnya.Mengapa demikian?Karena portofolio adalah dokumen asli yang berisi tentang
ekumpulan karya siswa. Melalui dokumen itulah tergambarkan kemampuan siswa yang
sesungguhnya,
-
Penilaian portofolio merupakan
teknik penilaian yang dapat mendorong siswa pada pencapaian hasil yang lebih
baik dan lebih sempurna, siswa dapat belajar optimal, merasa tertekan. Hal ini
dimungkinkan disebabkan penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan
secara terus menerus. Setiap hasil kerja siswa dimonitor dan diberi komentar,
-
Penilaian portofolio dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh sebab itu respon siswa dalam proses
pembelajaran diberikan reinforcement, dengan demikian siswa akan segera
mengetahui kekurangan dan kelebihan dari proses pembelajaran yang dilakukannya,
- Penilaian portofolio dapat
mendorong para orang tua siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran
siswa. Hal ini disebabkan setiap perkembangan siswa yang digambarkan melalui
hasil kerja siswa, orang tua dimintai komentarnya.
Maka nampak jelas, bahwa asesmen portofolio adalah
salah satu teknik menilai proses belajar yang mempertimbangkan variasi aspek
kemampuan individual berdasarkan kumpulan bukti karya, usaha dan kemampuan
siswa selama proses belajar berlangsung, sehingga diperoleh penilaian proses
belajar sebagai hasil akhirnya, bukan sekedar penilaian hasil belajar yang
cenderung menekankan kemampuan kognitif atau afektif semata.
E. Keunggulan dan
Kelemahan Asesmen Portofolio
Belajar merupakan proses yang panjang, untuk
memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang sesuatu, siswa memerlukan banyak
pengalaman (banyak membaca, banyak merenungkan, banyak komunikasi, memecahkan
banyak masalah, dan sebagainya). Pembentukan gambar tentang kompetensi siswa
juga memerlukan berbagai instrumen penilaian. Portofolio yang berisi koleksi
produk siswa, dan laporan proses yang dilalui oleh siswa, yang meliputi rentang
waktu yang panjang, dapat memberikan gambaran yang relative lengkap tentang
perkembangan dan kompetensi siswa yang bersangkutan.
1.
Keunggulan Asesmen Portofolio Adalah:
-
Wina Sanjaya, mengemukakan
keunggulan penggunaan portofolio dalam penilaian, adalah
1)
Penilaian portofolio dapat menilai
kemampuan siswa secara menyeluruh,
2)
Penilaian porotfolio dapat menjamin
akuntabilitas,
3)
Penilaian portofolio merupakan
penilaian yang bersifat individual,
4)
Penilaian portofolio merupakan
penilaian yang terbuka,
5)
Penilaian portofolio bersifat self
evaluation.
-
Gronlund, berpendapat, portofolio
memiliki beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut:
-
Kemajuan belajar siswa dapat
terlihat dengan jelas,
- Penekanan pada hasil pekerjaan
terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar,
- Membandingkan pekerjaan sekarang
dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan
dengan milik orang lain,
- Keterampilan asesmen sendiri
dikembangkan mengarah pada seleksi contoh pekerjaan dan menentukan pilihan
terbaik,
- Memberikan kesempatan siswa bekerja
sesuai dengan perbedaan individu (misalnya siswa menulis sesuai dengan tingkat
level mereka tetapi sama-sama menuju tujuan umum),
- Dapat menjadi alat komunikasi yang
jelas tentang kemajuan belajar siswa bagi siswa itu sendiri, orang tua, dan
lainnya.
2. Kelemahan dari
Asesmen portofolio adalah:
- Penggunaan portofolio tergantung
pada kemampuan siswa dalam menyampaikan uraian secara tertulis. Selama siswa
belum lancar berbahasa tulis Indonesia, penggunaan portofolio akan merupakan
beban tambahan yang memberatkan sebagian besar siswa,
- Penggunaan portofolio untuk
penilaian memerlukan banyak waktu dari guru untuk melakukan penskoran, alagi
kalau kelasnya besar.
Kelemahan lain penggunaan asesmen portofolio adalah:
a)
Memerlu kan waktu dan kerja keras
bagi guru dibandingkan penilaian lain,
b)
Penilaiaan portofolio memerlukan
perubahan cara pandang baik dari guru itu sendiri, dari masyarakat termasuk perubahan
cara pandang orang tua,
c)
Penilaian portofolio memerlukan
perubahan gaya belajar,
d)
Penialaian portofolio memerlukan
perubahan sistem pembelajaran.
Penilaian portofolio memiliki kelebihan dalam beberapa
hal, terutama lebih objektif dilihat dari hasil kerja peserta didik yang
sesungguhnya, lebih terbuka dimana peserta didik ikut serta menilai pekerjaan
yang dilakukannya, dan secara langsung berhubungan dengan proses kegiatan
pembelajaran.