Cari Blog

Kamis, 11 Februari 2016

MEDIA PEMBELAJARAN

Media Pembelajaran
a)      Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Heinic, dkk. dalam Hernawan, Zaman dan Riyana (2007: 3)  menyatakan media merupakan alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Selain itu kata media juga berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Menurut Gerlach dan Ely dalam Kustandi dan Sutjipo, (2013: 7) mengatakan secara garis besar, media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi agar siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Sedangkan menurut Kustandi dan Sutjipto, (2013: 8) menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan belajar.
Pengertian media pembelajaran yang lain menurut Rossi dan Breidle (1996: 3) dalam Sanjaya (2010: 163), mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan,
Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala alat yang dimanfaatkan untuk membantu dalam proses belajar mengajar, yang mempunyai fungsi untuk memperjelas pesan atau materi yang disampaikan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optimal dan lebih baik.
 b)      Macam – Macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki berbagai jenis. Menurut Djamarah dan Zain (2010: 124), menjelaskan bahwa secara umum dilihat dari jenisnya media dibagi ke dalam tiga jenis sebagai berikut:
1)      Media Auditif, adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja
2) Media Visual, adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media  visual ada yang menampilkan gambar diam ada juga yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak
3)     Media Audiovisual, adalah media yang memiliki unsur suara dan unsur gambar.

c)      Manfaat Media Pembelajaran
Selain pengertian dari media pembelajaran itu sendiri terdapat beberapa manfaat media tersebut, menurut Sudjana, (2005: 2), manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain : (a) pengajaran akan lebih menarik siswa sehingga dapat meumbuhkan motivasi belajar, (b) bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. (c) metode mengajar akan  lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikai verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apabila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran. (d) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dll.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran memeiliki manfaat yang banyak dalam membantu proses belajar mengajar baik bagi guru mauapun bagi siswa. Penggunaan media pembelajaran dapat membuat variasi belajar yang baru agar tidak membosankan.
           


Jumat, 10 Mei 2013

ASESMEN KINERJA DAN ASESMEN PROSES



ASESMEN KINERJA
A.    Pengertian Asesmen Kinerja
·         Asesmen kinerja merupakan suatu asesmen yang menitik beratkan kepada proses.
·         Asesmen kinerja dalah penilaian belajar siswa yang meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali bentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, atau jawaban singkat
·         Asesmen kinerja adalah asesmen yang memberi kesempatan siswa menunjukkan kinerja, bukan menjawab atau memilih jawaban dari sederetan kemungkinan jawaban yang sudah tersedia.
·         Asesmen kinerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah laku, atau interaksi siswa (Depdiknas, 2004).
Asesmen kinerja menuntut siswa untuk aktif karena yang dinilai bukan hanya produk tetapi yang lebih penting adalah keterampilan yang mereka punya.
Berdasarkan cara melaksanakannya , dapat dikelompokkan menjadi :
a)      Asesmen kinerja klasikal digunakan untuk mengakses kinerja siswa secara keseluruhan dalam satu kelas keseluruhan
b)      Asesmen Kinerja Kelompok untuk mengakases kerja siswa secara kelompok.
c)      Asesmen Kinerja Individu untuk mengakases kerja siswa secara individu.

B.     Tujuan Asesmen Kinerja
Performance assessment  bertujuan untuk mengetahui seberapa baik subyek belajar telah mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan sasaran pembelajaran yang telah ditentukan dan berfokus pada penilaian secara langsung yakni dalam arti langsung dari kinerja atau apa yang ditampilkan oleh peserta didik, berlangsung kontinyu, dengan mengkaitkannya  dengan berbagai permasalahan nyata yang dihadapi peserta didik.

C.    Kriteria Penilaian Asesmen Kinerja
Untuk mengetahui apakah penilaian kinerja (performance assessment) dapat dianggap berkualitas atau tidak, terdapat tujuh kriteria yang perlu diperhatikan oleh evaluator. Ketujuh kriteria ini sebagaimana diungkap oleh Popham (1995) yaitu:
a)    Generability : apakah kinerja peserta tes (students performance) dalam melakukan tugas yang diberikan tersebut sudah memadai untuk digeneralisasikan kepada tugas-tugas lain? Semakin dapat digeneralisasikan tugas-tugas yang diberikan dalam rangka penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) tersebut, dalam artian semakin dapat dibandingkan dengan tugas yang lainnya maka semakin baik tugas tersebut. Hal ini terutama dalam kondisi bila peserta tes diberikan tugas-tugas dalam penilaian keterampilan (performance assessment) yang berlainan.
b)   Authenticity: apakah tugas yang diberikan tersebut sudah serupa dengan apa yang sering dihadapinya dalam praktek kehidupan sehari-hari?
c)    Multiple foci: apakah tugas yang diberikan kepada peserta tes sudah mengukur lebih dari satu kemampuan-kemampuan yang diinginkan (more than one instructional outcomes)
d)   Teachability: apakah tugas yang diberikan merupakan tugas yang hasilnya semakin baik karena adanya usaha mengajar guru di kelas? Jadi tugas yang diberikan dalam penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) adalah tugas-tugas yang relevan dengan yang dapat diajarkan guru di dalam kelas.
e)    Fairness: apakah tugas yang diberikan sudah adil (fair) untuk semua peserta tes. Jadi tugas-tugas tersebut harus sudah dipikirkan tidak ”bias” untuk semua kelompok jenis kelamin, suku bangsa, agama, atau status sosial ekonomi.
f)    Feasibility: apakah tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) memang relevan untuk dapat dilaksanakan mengingat faktor-faktor seperti biaya, ruangan (tempat), waktu, atau peralatannya?
g)   Scorability: apakah tugas yang diberikan nanti dapat diskor dengan akurat dan reliabel? Karena memang salah satu yang sensitif dari penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) adalah penskorannya.

ASESMEN PORTOFOLIO
A.    Pengertian Asesmen Portofolio
Asesmen portofolio merupakan asesmen otentik yang menggambarkan kemajuan belaja siswa dengan bukti-bukti yang diseleksi bersama oleh siswa dan guru, mendokumentasikan kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki, membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar sehingga  mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.

B.     Prinsip Asesmen Portofolio
Berbeda dengan penilaian lainnya, keterlibatan peserta didik dalam penilaian portofolio merupakan sesuatu yang harus dikerjakan. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio, diantaranya adalah:
a)      Saling percaya,
b)       Kerahasiaan bersama,
c)        Milik bersama,
d)     Kepuasan dan kesesuaian,
e)      Penciptaan budaya mengajar,
f)       Refleksi bersama,
g)       Proses dan hasil.

C.    Fungsi Asesmen Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik, tetapi merupakan sumber informasi untuk guru dan peserta didik.Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu, serta pertumbuhan kemampuan peserta didik.  
Hal ini nampak pada ciri-ciri portofolio yaitu:
1)      Disusun oleh siswa, artinya semua berkas hasil kerja / karya siswa didokumentasikan siswa itu sendiri,
2)       Portofolio memberikan secara rinci latar pengalaman hasil belajar yang jelas sehingga tidak diperlukan lagi informasi tambahan,
3)      Portofolio disusun terdiri dari:
a)      Biodata,
b)        Paparan umum mengenai persepsi siswa tentang tujuan belajar yang ingin dicapainya, serta upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut,
c)        Rincian kronologi proses pengalaman belajar atau kinerja yang telah dilaluinya,
d)     Rincian pengalaman belajar (kinerja) yang secara eksplisit dikaitkan dengan butir-butir HPMB yang telah diperoleh, baik yang bersifat konseptual maupun terapan,
e)      Lampiran bukti-bukti yang relevan.
Dopham, Ross dan Faichney, mengemukakan lebih rinci tentang ciri-ciri portofolio yaitu:
1)      Ada keterlibatan langsung hasil kerja/karya siswa secara nyata,
2)       Mengumpulkan beberapa hasil kerja/karya yang terbaik.
3)      Mengumpulkan dan menyimpan hasil kerja siswa,
4)        Memilih kriteria untuk menilai portofolio hasil kerja siswa,
5)      Mengharuskan siswa untuk menilai sirinya sendiri secara terus menerus berdasarkan hasil portofolionya,
6)      Menentukan waktu untuk membahas portofolio,
7)      Melibatkan orang tua dalam proses penilaian portofolio.

Dari uraian tersebut tampak tiga hal yang menjadi ciri utama portofolio yaitu:
1)      Adanya nilai kejujuran yang dimiliki oleh siswa dalam menentukan sesuatu yang terbaik,
2)       Terdapat alokasi waktu yang jelas dan manusiawi,
3)      Menjadikan penghubung yang sangat berarti bagi guru, siswa dan orang tua/masyarakat.
Dalam penilaian portofolio, mengharuskan peserta didik untuk mengkoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka.Karena itu portofolio dapat dijadikan sebagai salah satu alat penilaian autentik (authentic assessment). Asesmen autentik sebagai salah satu hasil dari pendekatan dari asesmen dapat dijadikan alternatif solusi dalam menilai perkembangan belajar siswa secara lebih komprehensif dan objektif mengingat asesmen autentik yang lebih menekankan pada pengembangan alat asesmen yang lebih secara akurat mencerminkan dan mengukur apa yang kita nilai dalam pendidikan.

D.        Tujuan dan Manfaat Asesmen Portofolio
Tujuan digunakannya portofolio dalam proses penilaian adalah untukmengumpulkan informasi secara apa adanya tentang hasil belajar siswa, pengetahuan, dan sikapnya secara nyata.
Dikemukakan pula oleh Ross, bahwa portofolio bertujuan mendokumentasikan berkas-berkas bukti kemajuan belajar secara lengkap.
Nitko, mengungkapkan bahwa portofolio bertujuan untuk mengkoleksi bukti perkembangan dari kemajuan belajar siswa sebagai bahan untuk memberikan konstribusi terhadap penilaian yang sesungguhnya.
Pendapat dan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa portofolio digunakan dengan tujuan untuk mendokumentasikan berkas-berkas pada proses dan hasil belajar siswa atau merupakan berkas-berkas hasil kerja/hasil karya siswa secara nyata dan autentik dapat dijadikan sebagai dasar penilaian perkembangan dan kemajuan belajar siswa.
Manfaat yang dapat dirasakan sebagai dampak penggunaan portofolio dalam penilaian adalah:
  1.  Penilaian portofolio dapat memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan kemampuan siswa. Artinya melalui penilaian portofolio, informasi yang didapatkan bukan hanya sekedar pengetahuan saja, akan tetapi juga sikap dan ketrampilan, 
  2. Penilaian portofolio merupakan penilaian autentik, artinya penilaian portofolio memberikan gambaran nyata tentang kemampuan siswa yang sesungguhnya.Mengapa demikian?Karena portofolio adalah dokumen asli yang berisi tentang ekumpulan karya siswa. Melalui dokumen itulah tergambarkan kemampuan siswa yang sesungguhnya, 
  3.   Penilaian portofolio merupakan teknik penilaian yang dapat mendorong siswa pada pencapaian hasil yang lebih baik dan lebih sempurna, siswa dapat belajar optimal, merasa tertekan. Hal ini dimungkinkan disebabkan penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan secara terus menerus. Setiap hasil kerja siswa dimonitor dan diberi komentar, 
  4.   Penilaian portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh sebab itu respon siswa dalam proses pembelajaran diberikan reinforcement, dengan demikian siswa akan segera mengetahui kekurangan dan kelebihan dari proses pembelajaran yang dilakukannya, 
  5.  Penilaian portofolio dapat mendorong para orang tua siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran siswa. Hal ini disebabkan setiap perkembangan siswa yang digambarkan melalui hasil kerja siswa, orang tua dimintai komentarnya.

Maka nampak jelas, bahwa asesmen portofolio adalah salah satu teknik menilai proses belajar yang mempertimbangkan variasi aspek kemampuan individual berdasarkan kumpulan bukti karya, usaha dan kemampuan siswa selama proses belajar berlangsung, sehingga diperoleh penilaian proses belajar sebagai hasil akhirnya, bukan sekedar penilaian hasil belajar yang cenderung menekankan kemampuan kognitif atau afektif semata.
E.     Keunggulan dan Kelemahan Asesmen Portofolio
Belajar merupakan proses yang panjang, untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang sesuatu, siswa memerlukan banyak pengalaman (banyak membaca, banyak merenungkan, banyak komunikasi, memecahkan banyak masalah, dan sebagainya). Pembentukan gambar tentang kompetensi siswa juga memerlukan berbagai instrumen penilaian. Portofolio yang berisi koleksi produk siswa, dan laporan proses yang dilalui oleh siswa, yang meliputi rentang waktu yang panjang, dapat memberikan gambaran yang relative lengkap tentang perkembangan dan kompetensi siswa yang bersangkutan.

1.            Keunggulan Asesmen Portofolio Adalah:
  •          Wina Sanjaya, mengemukakan keunggulan penggunaan portofolio dalam penilaian, adalah
1)       Penilaian portofolio dapat menilai kemampuan siswa secara menyeluruh,
2)     Penilaian porotfolio dapat menjamin akuntabilitas,
3)        Penilaian portofolio merupakan penilaian yang bersifat individual,
4)      Penilaian portofolio merupakan penilaian yang terbuka,
5)      Penilaian portofolio bersifat self evaluation.
  •          Gronlund, berpendapat, portofolio memiliki beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut:
  1.    Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas, 
  2. Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar, 
  3. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang lain, 
  4. Keterampilan asesmen sendiri dikembangkan mengarah pada seleksi contoh pekerjaan dan menentukan pilihan terbaik,  
  5.  Memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu (misalnya siswa menulis sesuai dengan tingkat level mereka tetapi sama-sama menuju tujuan umum), 
  6.  Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa bagi siswa itu sendiri, orang tua, dan lainnya.

2.      Kelemahan dari Asesmen portofolio adalah:
  1. Penggunaan portofolio tergantung pada kemampuan siswa dalam menyampaikan uraian secara tertulis. Selama siswa belum lancar berbahasa tulis Indonesia, penggunaan portofolio akan merupakan beban tambahan yang memberatkan sebagian besar siswa, 
  2. Penggunaan portofolio untuk penilaian memerlukan banyak waktu dari guru untuk melakukan penskoran, alagi kalau kelasnya besar.
Kelemahan lain penggunaan asesmen portofolio adalah:
a)      Memerlu kan waktu dan kerja keras bagi guru dibandingkan penilaian lain,
b)      Penilaiaan portofolio memerlukan perubahan cara pandang baik dari guru itu sendiri, dari masyarakat  termasuk perubahan cara pandang orang tua,
c)      Penilaian portofolio memerlukan perubahan gaya belajar,
d)     Penialaian portofolio memerlukan perubahan sistem pembelajaran.

Penilaian portofolio memiliki kelebihan dalam beberapa hal, terutama lebih objektif dilihat dari hasil kerja peserta didik yang sesungguhnya, lebih terbuka dimana peserta didik ikut serta menilai pekerjaan yang dilakukannya, dan secara langsung berhubungan dengan proses kegiatan pembelajaran.